Minggu, 25 Juli 2010

Kuingin jantungmu

Engkau tidak perlu melambaikan tanganmu,karena berulang kali kukatakan, silakan pergi,tapi cepatlah kembali

Aku tidak memohon krn engkau tidak memerlukan kata-kata panjangku,sama halnya aku lebih membiarkanmu sebagai himalaya.
Tempat kuingin tahu tapi aku tahu aku tak kan mampu menetap disana

Peluklah aku,katamu
Tidak,peluklah aku,kataku

Bukan karena aku merindu
Tapi bagian mana dariku tak mengingatmu shg itu jadi keinginan kau padaku

Lalu,
Aku bahkan tertawa dalam tangisku, menangis dlm tawaku, engkau bercampur dalam ketidakmengertianku dan ketidakmampuanmu mendapatkanku

Berjuanglah,keluhku
jangan biarkan orang lain merebut hatiku,keluhku
Karena kau yang kuingin memenangkan ini,keluhku

Dan aku terlalu letih lagi banyak tak paham
Aku telah berlutut sepanjang malam di lantai makhtabku sampai tetes lilin terakhir

Aku menginginkan jantungmu, untuk kehidupanku yang lemah berdetak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mereka menghabiskan energi dan waktu untuk menjadi perpanjangan aspirasi rakyat. Tapi mereka sendiri tidak tahu apa yg bertunas di masyarakat. Bagiku ini rancu dan tidak lebih dr perjuangan uang. Tidak akan membawa perubahan kecuali eksploitasi derita. Smg ada yg menghentikan ini.