Pelajaran ketika hidup adalah tidak melupakan setiap pengalaman, menjadikan pengalaman orang lain sebagai pengalaman sendiri dan tidak menggurui orang lahn dengan pengalaman-pengalaman sendiri.
Pembelajaran adalah juga mengikuti, memahami dan mengakui. Ketika ada yang berkata padamu, ”ikuti aku, ikuti aku”, tangannya terulur dan pandangannya menyelamatkan, seperti apa engkau menjawabnya ?
Apakah dia menyelamatkam ingin diselamatkam dengan kau mengikutinya?
Atau engkau mengikutinya karena ingin diselamatkan ?
Diselamatkan dari ketidakmampuanmu thd dirimu sendiri, atau dari dosa-dosa yamg dalam proses belajarmu serta-merta kau lakukam --begitu saja-- seperti menuangkam air ke cangkir dr teko yg penuh, sedang kau baru belajar memegang teko itu?
Alasan apa engkau diminta untuk mengikuti dirinya? Apakah krn bgt pentingnya engkau? Atau krn bgt hinanya engkau? Atau inilah kehendak dr proses2 yang kau harus jalani? Seberuntung itukah engkau? Atau semalang itukah engkau?
Setiap kehidupan membutuhkan penyelamat. Setiap hidup adl menyelamatkam. Ini bagian dr kebaikam, menghindari keburukam, mengangkat lbh tinggi, menjaga keutuhan ciptaan, sekaligus melindungi dr tipu daya.
Aku bergembira dan jatuh cinta.
Ketika aku mendengar imi dg seksama lalu aku merasa bhw aku berkesempatan mengabarkannya kepada diriku sendiri.
(dari jurang paling dalam,aku berseru padaMu ya Tuhan..)
november 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mereka menghabiskan energi dan waktu untuk menjadi perpanjangan aspirasi rakyat. Tapi mereka sendiri tidak tahu apa yg bertunas di masyarakat. Bagiku ini rancu dan tidak lebih dr perjuangan uang. Tidak akan membawa perubahan kecuali eksploitasi derita. Smg ada yg menghentikan ini.