Minggu, 25 Juli 2010

Pasca Gempa

Beginilah suasana setelah gempa. Amat mudah kita temui tenda2 berwarna orange,hijau dan biru sepanjang jalan dr padang ke pariaman. Bangunan2 roboh. Wajah2 tak lagi cerah. Anak2 belum mandi, berlarian dekat2 tenda mereka dg baju kemarin. Berantakan.

helikopter,pesawat,berisik di langit hilir-mudik. Truk2, ambulance,alat-alat berat, lalu lalang. Seperti sedang perang saja.

”bantuan sudah ibu peroleh?”,tanya kami kepada nasabah perusahaan kami. Dr 4 org yg melapor tentang barangnya kepada kami,tak satupun telah terima bantuan. Perusahaan hanya mampu memberi sekantong kecil berisi beras,biskuit,air mineral&mie instant. Asset kami juga rusak parah. Dan brbulan2 ke depan kredit macet pastinya membayangi.

tidak ada yg tersisa di padang. kota kami yg memang lamban pertumbuhan ekonominya semakin terpuruk.

tapi kmrn dan td malam sy byk terima email dan sms yg mengatakan bencana ini sebab ini-itu.
apapun, sebagai salah seorang yg berhasil melewati maut dr peristiwa itu, yg tersisa di fikiran saya hanya, bhw diizinkan mempunyai kesempatan kedua,akan saya lbh hargai tiap detiknya, wlu hanya suara burung dan hangat matahari.. Yg dulu saya sering lewatkan karena pagi&hari saya bergegas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mereka menghabiskan energi dan waktu untuk menjadi perpanjangan aspirasi rakyat. Tapi mereka sendiri tidak tahu apa yg bertunas di masyarakat. Bagiku ini rancu dan tidak lebih dr perjuangan uang. Tidak akan membawa perubahan kecuali eksploitasi derita. Smg ada yg menghentikan ini.