Sabtu, 24 Juli 2010

Ruang kelas kita

Msh ingat kelas kita yg berbangku2 kayu dg gambar presiden&wakilnya,jg burung garuda di tengah, bendera merah putih di pojok, tak lupa, ada foto pahlawan-pahlawan. Kelas berlantai tegel tua jaman belanda, jendela2 yg trbuka lebar. Kalau hujan, kt sgr tutup. Kelas jd hangat. Tp gelap. Itu, neon tlh menghitam ga dibeli baru.

Kelas kita,tempat kita bersama setahun penuh kt hias bunga2 kertas. Itu prakarya anak2 cewek. Yg hobi mojok rame2 sambil bolak-balik majalah baru,lihat ramalan zodiak. Anak2 cowok nangkring di meja,kalau ga nyanyi2 g karuan,pastinya mengganggu teman2 ceweknya.

hey,tapi juga ada yg pandang2an. Mereka slng jth cnta,&bsyukur tahun ini bs sekelas.

masih ingat kan ktk dinding kelas kita yg bolong sebesar tutup gelas (maklum bangunan peninggalan penjajah) bulan brktnya segede2 saya bisa muat keluar masuk? Lubang tikus ini bs tembus ke kantin tanpa keliatan guru piket. Trimakasih benny agustiawan yg telah memperbesar lubang ini! Lalu minggu brikutnya benny kena skors 3hari,disuruh beli bata&semen. Papanya yg punya pistol berseragam rapi marah besar dan bilang, papa tdk didik kamu jadi penyeludup teman2mu! Padahal kita anggap benny benar.

kini, apa kabar kelas kita ya?
Oh.. Telah dirubuhkan. Skrg bangunan belanda itu tak ada lg di dpn mata. Hanya di kenangan. Kita akan mengingat semilir angin beringinnya, yang katanya ada kuntilanaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mereka menghabiskan energi dan waktu untuk menjadi perpanjangan aspirasi rakyat. Tapi mereka sendiri tidak tahu apa yg bertunas di masyarakat. Bagiku ini rancu dan tidak lebih dr perjuangan uang. Tidak akan membawa perubahan kecuali eksploitasi derita. Smg ada yg menghentikan ini.