bayangkan!
jangankan tokek. cicak aja saya geli. saya berusaha mengusirnya. dengan kata-kata. dengan siraman air. bukannya kabur, tapi dia terjatuh. plung! persis ke dalam bak. tokek itu berjuang.berenang (percaya kan tokek bisa berenang) keluar bak. berhasil !
tapi saya semakin telat saja jadinya. harus menguras bak mandi. tokek itu tetep kekeh, kembali ke posisi melototnya di dekat bak mandi. oalaah...
sampai saya selesai mandi pun dia tetap melototi saya. ga sopan !
tapi kucing adik saya vin (kami beri nama obama, karena dia ditemukan persis di hari pelantikan obama dan dia juga hitam), adalah kucing yang paling beruntung dan lucu. adik saya vin menemukannya di temngah-tengah jalan raya. dengan menggigil kedinginan, karena hari hujan malam itu, obama kami mengeong-ngeong serak-serak basah (maklum hujan kan).
hampir aja motor teman adik saya melindasnya.ajaib juga, tidak ada satu pun kendaraan yang menggilas obama malam itu. padahal lalulintas cukup ramai dan obama warnanya hitam.
adik saya dan temannya balik lagi, memungut obama kecilyang malang.
malam itu kami sekeluarga sibuk ditengah-tengah pidato obama di tv. kami mencari kardus, memberi alas t-shirt jelek vin, mengeringkan bulu-bulu mekar obama, memberinya minum dan ikan.
oyah, obama kecil belum waktunya makan. dia masih menyusui. sedikit pengetahuan buat kita, jangan sekali-kali memberi anak kucing susu formula, apalagi susu full cream. dia bisa mati 3 hari kemudian.
kebetulan boss vin punya pet shop gitu, jadi informasi begini bermanfaat banget. a;hamdulillah, obama sekarang tumbuh sehat dan bahagia. dia sudah melupakan pengalaman traumatis mengeong-ngeong di temngah-tengah jalan raya dan diguyur hujan.
dia kami sebut kucing paling beruntung di dunia. walau hitam, dia manis sekali. dan setelah diamat-amati, ternyata kami salah memberi dia nama obama. obama itu kucing betina ternyata...
teman saya oos malah punya anak musang. dia diberi oleh temannya juga, yang ketika jalan-jalan ke hutan, kejatuhan anak musang dari sebuah pohon. musang kecil itu belum diberi nama. soal memberi nama binatang memang spesialisasi saya. di rumah atau di rumah teman, di kantor dan dimanapun, tiap binantang yang tak bernama saya yang beri nama. (asal bukan nyamuk aje ya). jadi oos ingin saya memberi nama musangnya dengan nama terkeren yang ada didunia binatang, tapi tetap mengidentitaskan oos sebagai pemilik. jadilah musang itu bernama okid. alias 00s's kid alias oos dan iid (nama temannya yang kejatuhan si okid ini).
dua minggu okid malang-melintang di kamar oos kalau oos kuliah. di balkon kalu oos pulang kuliah. makannya gampang aja, pepaya bang win yang jualan buah ngider-ngider kampung itu.
pupnya? itu urusan oos. tidak perlu diceritakan. saya kan punya masalah psikologis dengan pup hewan.
suatu hari,oos yang telat ikutan kuis akuntansi keuangan menengah dengan pak nal, ngampus ngebut-ngebut. kipas anginnya lupa dimatikan. sejak lama kipas angin itu kehilanagn penutupnya, jadi baling-balingnya tidak ada pengaman.
tahu kan musang hobinya apa. observasi. manjat-manjat.
benar. kipas angin itu satu-satunya benda yang bisa dipanjat di kamar oos. ketika okid memanjat benda itu, dalam kondisi baling-balingnya berputar tanpa tutup pengaman, bisa dibayangkan apa yang terjadi.
okid terpelanting.
perutnya sobek.
disayat baling-baling kipas angin.
itu kejadiannya poagi menjelang siang. oos baru pulang darikampus sore menjelang maghrib. betapa kaget dan menyesalnya oos ! melihat okid berjam-jam menderita di lantai dengan luka cukup parah. kami malam itu di telfon, bagaiomana cara menyelamatkan okid. berbondong-bondonglah kami ke kost-an oos. saya menyerankan ke dokter. karena tidak ada dokter hewan yang alamatnya kita tahu,kami membawanya ke dokter mirza di dekat kampus.
okid segera ditolong.
dikasi antibiotik.
dibalut lukanya.
ufh. lega.
'okid ga mati,kan?', tanya oos.
kami semua angkat bahu. dan memarahi keteledorannya.
dua hari berlalu.
oos bolos kuliah demi menebus rasa berdosa. dis merawat okid dengan seksama.
hari ketiga datang.
saya dan teman-teman sedang nyantai di taman kampus ketika dengan tampang semaput oos melintasi perpustakaan.
"kenapa tuh anak?"
"musangnya kali.."
oos berhanburan. menangis, menyeruak diantara kerumunan kami yang sedang ngemil gorenmgan di taman.
"hu..hu...hu.."
"ape lo ?"
"hu..hu..hu.."
"kenape? kenape?"
"hu..hu..hu.."
"iya.. ada apa?"
"hu..hu..hu.."
"tenang mam..tenang... lu putus lagi ya..?"
"hu..hu... okid jeng.. okid.."
"ha? kenapa? okid kenapa?"
"mati...hu..hu..."
oh my god!
inna lillahi waiinna lillahi rojiun.
qullu nafsin dza ikatul mauut.
(obama pun telah mati persis saat obama pidato di mesir. dia keracunan. tegang-tegang. lalu menghembuskan nafas terakhirnya. selamat jalan obama. dan adik saya vin menangis sejadi-jadinya)
Pretty Pet.... bagus - bagus, kamu memang berbakat jadi penulis. Suatu saat kamu akan jadi novelis yang terkenal... he . he .. maka dekat-dekatlah dengan XY yang profesinya penulis.. atau wartawan... supaya bisa dapet training plus plus darinya...
BalasHapusTemanmu ini, malah baru ingin menjadi penulis fiksi seperti kamu, karena belasan tahun dia cuma jagonya nulis laporan jurnalistik yang sok ilmiah (non-fiksi), padahal yang baca gak terlalu suka dengan gaya yang mengerenyitkan kening kaya gitu.. kudu mikir terlalu berat, apalagi kalau terlalu banyak term-istilah ilmiah yang kudu buka kamus untuk memahaminya.
BTW, Dear Esti, tentang Tokek... Baru aja aku terbangun tengah malam, tepatnya jam 3 pagi ini, waktu pipis di kamar mandi, persis di depan ku ada Tokek Cantik besar kepala, dengan kulit krem terang bertotol orange, kasian banget buntutnya putus. Tapi di mulutnya tergigit seekor kalajengking yang udah mati. Rupanya dia abis tempur tuh sama kalajengking, dan kini sang kala... sudah siap jadi santapannya. Subhanallah, pikiranku bernalar: seandainya sang Tokek kesayangan keluarga kami itu tak mengalahkan kalajengking, mungkin Siti Sumirah, "teman dekatku", ibunya anak-anaku, sudah tersengat kalajenking itu. Karena kamar mandi itu persis disamping kamar tidurnya, dan sejak 6 tahun lalu kami menempati rumah hadiah papa ini, sumirah lebih senang tidur di lantai tanpa alas apapun, padahal suaminya juga sering kedinginan di atas springbed di kamar lainnya. "Abi aura badannya terlalu panas buat umi..." katanya beralasan untuk tak setiap malam tidur bersamaku." Dia naik springbedku kalau "ada maunya aja", itu pun tak lama, paling sejam aja. Kecuali kalau lagi hujan deras, dan cuaca agak dingin, barulah dia merapat ke tubuhku cari kehangatan. Tapi herannya, sekarang ini banyak hujan (apalagi kota bogor terkenal sebagai kota hujan), tapi suhu udara panas banget. hampir tiap tengah malam aku terbangun kepanasan ngak bisa tidur, tapi aku tak bisa seperti sumirah yang tersejukkan dengan nempel di lantai, puleslah dia, akhirnya, biasanya di kegelapan malam itu, buka laptop, buka pintu dan jendela, lalu menulis atau membaca, sesekali shalat tahajud, atau sholat isya & magrib yg ketinggalan. ya gitu deh. seperti sekarang, aku asyik baca diarymu. Dan aku belajar darimu, karena kini aku males nulis diary, waktuku habis untuk kerja dan baca-baca.