Minggu, 25 Juli 2010

KEPUNGAN HUJAN

Dibalik orang-orang bermata besar, aku adalah orang bermata kecil. Apa masalahku dengan itu. Tapi,

Aku ingin yang dimiliki mereka ada padaku. seperti anak-anak kulit berwarna itu,yang menggosok kulit mereka seperti pelayan meksiko diperintah majikannya terhadap lantai kayu restoran yg bergores-gores. masalahku juga,

pada warna rambut
pada warna retina
pada postur tubuh

kenapa,kataku dalam hati. tentang ini semua yg mirip kepungan hujan di atap gerobak garis-garis kebab turki,yg tetesnya merindui aku pada aroma kopi lampung. masalahku pada diriku,

atau dunia telah terlanjur percaya,hanya orang-orang kulit putihlah malaikat-malaikat kelak.

kepungan hujan di atap gerobak kebab
pelayan-pelayan bertangan kasar
dan pecinan yg memaksa eksis dg membuat gangster

akan menuangkan air ke kepalaku.tapi tak melunturi jadi pirang.


seattle, 99.
wandha chandrawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mereka menghabiskan energi dan waktu untuk menjadi perpanjangan aspirasi rakyat. Tapi mereka sendiri tidak tahu apa yg bertunas di masyarakat. Bagiku ini rancu dan tidak lebih dr perjuangan uang. Tidak akan membawa perubahan kecuali eksploitasi derita. Smg ada yg menghentikan ini.